Senin, 05 September 2011

Ringkasan BKSN Sep'11

 Rumusan cita-cita bersama Arah Dasar Keuskupan Surabaya : “ Gereja Keuskupan Surabaya sebagai persekutuan murid-murid Kristus yang semakin dewasa dalam iman, guyub, penuh pelayanan, dan missioner”
Tujuan BKSN adalah agar seluruh umat Katolik membaca kitab suci sendiri dan mendengarkan sabda Tuhan secara Pribadi. Kita yakin bahwa kitab suci merupakan sarana untuk dapat berjumpa dengan Tuhan secara Pribadi. Ketika kita membaca, kita sedang mendengarkan Tuhan yang bersabda kepada kita. Setelah itu, kita meyampaikan tanggapan kepada Tuhan dalam doa-doa. Lebih dari itu sabda yang telah kita dengarkan akan menjadi tuntunan untuk menjalani kehidupan sebagai orang beriman.
Tema BKSN adalah “ Mendengarkan Tuhan Bercerita “ (“ Aku mau membuka mulut-ku mengatakan perumpamaan Aku mau mengatakan hal yang tersembuyi sejak dunia di jadikan” ( Mat 13: 35))
Perumpamaan  adalah gaya berbicara dengan memakai perbandingan. Dalam arti yang sebenarnya adalah sebuah kisah pendek kehidupan sehari-hari yang dipakai sebagai perbandingan untuk menjelaskan ajaran tentang kebenaran,  Iman, atau moral. Yang di maksudkan untuk memancing tanggapan aktif dari pendengar. Dengan memakai perumpamaan, para pendengar diundang untuk berfikir, berpendapat, mengambil sikap, bahkan mengubah sikapnya untuk diselaraskan dengan ajaran Yesus.
  1. Tujuan Yesus mengajar dalam perumpamaan ?
·         Perumpamaan dipakai untuk merahasiakan suatu pokok ajaran:
Mungkin alasan yang dipakai Yesus cukup sulit kita pahami dan kita terima dengan akal. Ternyata tidak semua perumpamaan Yesus serta merta jelas artinya. Bahkan para murid juga kesulitan menangkap maksudnya. Oleh karena itu Yesus menjelaskan arti perumpamaan kepada para murid tetapi tidak ada penjelasan bagi pendengar lainnya. Ketidak jelasan dalam memahami arti perumpamaan disebabkan oleh tidak adanya atau kurang adanya iman.  Apa yang disampaikan Yesus dalam perumpamaan perlu ditanggapi dengan Iman. Tanpa adanya iman, tentu sulit memahami maksud perumpamaan Yesus yang terkait erat dengan pewartaan karya keselamatan.  
·         Perumpamaan digunakan untuk mengajarkan misteri Ilahi dalam bahasa manusiawi:
·         Perumpamaan dipaki untuk mengajarkan sikap yang benar sebagai murid Yesus :
·         Satu perumpamaan dengan pesan:
·         Perumpaman dipakai dalam rangka kontroversi:
·         Perumpamaan dipakai untuk mengingatkan pendengar akan akhir Zaman:
·         Mengajarkan jati diri Allah Bapa dan jati diri Yesus:
  1. Bagaimana menafsirkan Perumpamaan?
·         Membaca :
·         Menafsirkan:
·         Mencari Pesan:
  1. Tema-tema pendalam kitab suci
1.     Bertumbuh seperti biji sesawi
Kita diajak menumbuh-kembangkan iman dalam hati melalui proses yang kita alami dalam hidup kita sehari-hari.
Tujuan : Peserta semakin memahami dan menyadari bahwa iman akan bertumbuh dewasa bila melalui proses hidup, meski kadang terasa sulit namun Tuhan selalu menjaganya.
Kata kunci : IMAN
Nilai yang dihayati : * Kesadaran dalam peroses pertumbuhan Iman
* Penyertaan Allah dalam Proses.
Inti Pertemuan : Kita diajak melihat proses pertumbuhan iman kita menuju iman yang dewasa. Iman itu ibarat biji sesawi yang telah ditaburkan oleh Tuhan kedalam Hati kita. Iman tidak hanya diam di dalam  hati kita namun akan bertumbuh. Maka kitapun diajak untuk menumbuh-kembangkan Iman dalam hati melalui Proses yang kita alami dalam hidup sehari-hari.
2.    Tanggap menyambut undangan Tuhan
Kata kunci : GUYUB
Nilai yang di hayati : * keterbukaan hati menerima dan kemauan menanggapi undangan Tuhan.
Inti pertemuan : Kita telah di undang oleh Tuhan Yesus masuk ke dalam persaudaraan melalui perumpamaan” undangan perjamuan” perjamuan merupakan suatu ikatan persaudaraan dan persekutuan dari mereka yang hadir di dalamnya. Oleh sebab itu berbahagialah kita yang di undang menjadi satu saudara yang guyub dalam persekutuan dengan Tuhan.
3.    Melayani dengan kasih
Tujuan : Peserta mampu menemukan pesan kasih sejati Yesus dan bentuk-bentuk pelayanan konkret yang bisa dilakukan saat ini sebagai wujud-nyata pelayanan kasih sejati.
Kata Kunci : Penuh pelayanan
Nilai yang di hayati : * pengorbanan tanpa pamrih
  *Menjadi sesama
Inti pertemuan : kita diajak Tuhan Yesus untuk menjadi murid-murid-Nya yang mau saling melayani sesama melalui perumpamaan “orang samaria Yang murah hati.” Tuhan Yesus mengajar kita agar tidak segan-segan menjadi sesama bagi yang lain terutama bagi mereka yang membutuhkan pelayanan dan uluran tangan kita.
4.    Pantang mundur dalam mengikuti Yesus
Tujuan : Peserta mampu menyadari dengan memilih ikut Tuhan Yesus berarti siap pila ikut terlibat dalam karya Tuhan sendiri untuk mewartakan Kerajaan Allah di dunia ini.
Kata Kunci : misioner
Nilai yang di hayati : * Totalitas sebagai komitmen
  * Konsisten dalam perutusan
Inti pertemuan : kita diajak untuk semakin menegaskan diri kita sebagai murid-murid Kristus berarti meu menumbuh-kembangkan iman, mau menanggapi undangan Tuhan dalam persekutuan yang guyub, mau saling melayani dengan segenap hati; akhirnya siap pula diutus terlibat dalam mewartakan kerajaan Allah; tidak boleh mundur dari perutusan ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar